LIMBAH INDUSTRI
Limbah Industri Pabrik Kertas |
Limbah adalah buangan
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan
pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3
(bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah
relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan
kehidupan dan sumber daya.
Bahan beracun dan
berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga
maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan
lain-lain. Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih
deterjen, amoniak, sodium nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet
dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara
kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Terdapat
lima juta jenis bahan kimia telah dikenal dan di antaranya 60.000 jenis sudah
dipergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun
diperdagangkan.
Sebagai limbah,
kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik industri
Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun
sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat
fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.
Beberapa kriteria
berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah
meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik,
patogenik, mudah membusuk dan lain-lain.
Dalam jumlah tertentu
dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan
manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan
dalam lingkungan pada waktu tertentu.
Adanya batasan kadar
dan jumlah bahan beracun danberbahaya pada suatu ruang dan waktu tertentu
dikenal dengan istilah nilai ambang batas, yang artinya dalam jumlah demikian
masih dapat ditoleransi oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan
ataupun pemakai.
Karena itu untuk tiap
jenis bahan beracun dan berbahaya telah ditetapkan nilai ambang batasnya.
Tingkat bahaya
keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka waktu relatif
singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup
fatal bagi lingkungan. Oleh sebab itu pencegahan dan penanggulangan haruslah
merumuskan akibat-akibat pada suatu jangka waktu yang cukup jauh.
Melihat pada
sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa
sekarang maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkah pencegahan,
penanggulangan dan pengelolaan.
Jenis Limbah Industri
Limbah berdasarkan
nilai ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan
limbah nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dengan
proses lanjut akan memberikan nilai tambah. Misalnya: tetes merupakan limbah
pabrik gula.
Tetes menjadi bahan
baku untuk pabrik alkohol. Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik
kertas, sebab ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat menghasilkan bubur
pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat diolah untuk menghasilkan
produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah nonekonomis
adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan
nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang
sering menjadi persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan; Dilihat dari
sumber limbah dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan semacam
"katalisator". Karena sesuatu bahan membutuhkan air pada permulaan
proses, sedangkan pada akhir proses air ini harus dibuang lagi yang ternyata
telah mengandung sejumlah zat berbahaya dan beracun. Di samping itu ada pula
sejumlah air terkandung dalam bahan baku harus dikeluarkan bersama buangan
lain. Ada limbah yang terkandung dalam bahan dan harus dibuang setelah proses
produksi.
Tapi ada pula pabrik
menghasilkan limbah karena penambahan bahan penolong.
Sesuai dengan sifatnya,
limbah digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: limbah cair, limbah gas/asap dan
limbah padat. Ada industri tertentu menghasilkan limbah cair dan limbah padat
yang sukar dibedakan. Ada beberapa hal yang sering keliru mengidentifikasi
limbah cair, yaitu buangan air yang berasal dari pendinginan. Sebuah pabrik
membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu memanfaatkan air sungai yang
sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena kebutuhan air hanya untuk
pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat bila air yang sudah
tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut. Pabrik hanya menggunakan
air yang sudah air yang sudah tercemar pabrik harus selalu dilakukan pada
berbagai tempat dengan waktu berbeda agar sampel yang diteliti benar-benar
menunjukkan keadaan sebenarnya.
Limbah gas/asap adalah
limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap,
partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran
yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara
basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.
Limbah padat adalah
limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil proses
produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini sering menjadi masalah
baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula. Limbah
penduduk kota menjadikan kota menghadapi problema kebersihan. Kadang-kadang
bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna, dibuang
setelah diolah.
Menurut sifat dan
bawaan limbah mempunyai karakteristik baik fisika, kimia maupun biologi. Limbah
air memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai
berdasarkan satu karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan
limbah padat yang menjadi penilaian adalah karakteristik fisikanya, sedangkan
karakteristik kimia dan biologi mendapat penilaian dari sudut akibat. Limbah
padat dilihat dari akibat kualitatif sedangkan limbah air dan limbah gas
dilihat dari sudut kualitatif maupun kuantitatif.
Limbah Cair
Limbah Cair sebuah Pabrik yang di buang ke sungai |
Limbah cair bersumber
dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di
samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian
dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses
lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang.
Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Limbah Gas dan Partikel
Limbah Gas yang dibuang sebuah pabrik ke Udara |
Udara adalah media
pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar
bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan
gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan
menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui
udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti
uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya
aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung.
Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Limbah Padat
Sampah - sampah rumah tangga termasuk kedalam Limbah Padat |
Limbah padat adalah
hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa
proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu
limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam
dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang
tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain
ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
0 Response to "Pengertian dan Jenis Limbah Industri"
Post a Comment