Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya

Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya




Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya
Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya


Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya

Pada bagian ini, akan dilakukan pencarian ide pokok dalam teks editorial salah satu surat kabar dan menganalisis kandungan teks tersebut. Sudah diketahui bahwa ide pokok adalah salah satu unsur paragraf yang menjadi hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf dan menjadi inti keseluruhan isi paragraf.

Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya
Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya


Teks Editorial Keterangan
MOS dan Nilai Bangsa Judul (Headline)
Isu pendidikan yang menarik pada tahun ajaran baru yang jatuh setiap pertengahan tahun adalah masa orientasi siswa (MOS). Sebagian pihak mengatakan itu sebagai opspek atau ospek. Bahkan kalau mau mengartikannya lebih keras lagi adalah perpeloncoan. Ide pokok:
Isu pendidikan yang sedang menarik adalah MOS.

Masalah yang aktual:
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Plonco, opspek atau ospek, dan MOS pada dasarnya adalah kegiatan untuk menyambut siswa baru (anggota baru) agar mengenal tentang sekolah atau organisasi yang baru dimasuki. Mungkin juga bertujuan agar saat memasuki lingkungan yang baru, para siswa-siswi cepat beradaptasi. Semua yang mengenyam pendidikan di Tanah Air hampir pasti merasakan kegiatan tersebut, baik menjadi peserta atau penyelenggara. Ide Pokok:
MOS (plonco, ospek) merupakan kegiatan menyambut siswa baru.

Fakta : Tentang MOS di Tanah Air.
Ada perasaan takut, khawatir, risau dalam menyambut kegiatan MOS, pelonco, opspek (ospek) itu. Tapi tak jarang ada yang biasa saja, bahkan senang. Namun, diyakini banyak siswa-siswi yang baru merasa khawatir bahkan takut untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ide Pokok:
Siswa baru khawatir bahkan takut ikut MOS.
Jika bukan kegiatan yang wajib diikuti dipastikan MOS atau opspek (ospek) itu akan sepi peserta dan bisa jadi urung dilakukan. Karena kegiatan ini wajib bagi siswa- siswi baru, hampir semua bahkan semua mengikutinya. Yang tidak ikut akan terkena sanksi tergantung masing- masing organisasi sekolah. Penyelenggaranya siswa- siswi senior yang pasti sudah mendapat restu dari para guru atau bahkan kepala sekolah. Hampir semua organisasi sekolah dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi menyelenggarakan MOS atau opspek (ospek) pada tahun ajaran baru Ide Pokok:
MOS kegiatan wajib bagi siswa baru dari SD sampai dengan perguruan tinggi.

Fakta: Tentang kegiatan MOS.
Isu ini semakin menarik ketika ada siswa-siswi baru yang jatuh sakit atau bahkan meninggal. Maka, jadi hebohlah tentang MOS dan opspek (ospek). Kejadian tersebut semakin membuat siswa-siswi baru khawatir, risau, atau bahkan ketakutan untuk memasuki lingkungan baru mereka. Lalu, kenapa MOS yang bertujuan mengenalkan lingkungan baru kepada anggota baru justru menghasilkan korban, baik sakit atau bahkan meninggal? Ide Pokok:
Siswa baru yang ikut MOS ada yang sakit bahkan meninggal dunia.

Fakta: Tentang kegiatan MOS.
Bukan tujuannya yang salah, melainkan caranya yang salah, bahkan salah kaprah. Bertujuan untuk menumbuhkan mental baru justru dilakukan dengan bentakan. Menanamkan nilai-nilai baru dengan cara kegitan sik semimiliter. Menumbuhkan rasa solidaritas dengan cara “mengerjai” siswa-siswi baru dengan tugas- tugas atau kegiatan yang tak masuk akal. Semakin tak masuk akal atau konyol konon katanya makin seru. Bukankah mengenalkan lingkungan baru tidak harus dengan kekerasan dan tugas-tugas yang konyol? Ide Pokok:
Tujuan MOS tidak melainkan caranya salah.

Pandangan redaktur: Berhubungan dengan moral.
Tidak perlu dibahas bagaimana mengisi kegiatan MOS yang lebih tepat karena semua pihak sudah pasti mengetahui atau bahkan memberikan usulan kepada organisasi pendidikan tentang bagaimana melakukan MOS yang baik dan benar, jauh dari kekerasan verbal dan non-verbal, juga jauh dari ihwal yang konyol. Ide Pokok:
MOS dengan kekerasan cermin buramnya pendidikan.

Pandangan redaktur: Berhubungan dengan moral.
Kegiatan MOS yang masih diisi kegiatan bentakan, kekerasan, dan kegitan konyol adalah salah satu cermin buramnya pendidikan bangsa ini. Bukankah dengan kekerasan justru melahirkan generasi yang hanya mencari solusi dengan kekerasan? Dengan bentakan bukankah justru memunculkan generasi yang gampang marah? Membuat kegiatan konyol bukankah justru melahirkan generasi yang berpikir konyol? Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang mengedepankan kekerasan, kemarahan, dan kekonyolan. Ide Pokok:
MOS dengan kekerasan cermin buramnya pendidikan.

Pandangan redaktur: Berhubungan dengan moral.
Nilai bangsa ini adalah gotong royong, kegigihan, kerendahan hati, dan kesabaran. Bukankah kegiatan orientasi siswa-siswi baru semestinya mencerminkan empat hal di atas, yang merupakan wajah asli bangsa Indonesia? MOS yang diisi dengan kekerasan, kemarahan, dan kekonyolan justru mencoreng atau bahkan menghapus nilai-nilai bangsa. Ide Pokok:
Dunia pendidikan semestinya getol menanamkan nilai bangsa.

Pandangan redaktur: Berhubungan dengan moral.
Padahal dunia pendidikan adalah lembaga yang semestinya getol menanamkan nilai-nilai gotong royong kegigihan, kerendahan hati, dan kesabaran. Semua pihak pasti merindukan suasana gotong royong, kegigihan, kerendahan hati, dan kesabaran yang merupakan warisan para leluhur bangsa ini. Ide Pokok:
Dunia pendidikan semestinya getol menanamkan nilai bangsa.

Pandangan redaktur: Berhubungan dengan moral.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus semakin berperan aktif untuk menghapus cara-cara yang bukan mencirikan nilai-nilai bangsa. Jika MOS masih diisi dengan kekerasan, kemarahan, dan kekonyolan, bukankah sudah layak dihapus saja? Ide Pokok:
Pemerintah dan Kemendikbud berperan aktif menghapus cara-cara yang bukan ciri nilai bangsa.

Opini redaktur:
Saran dan kritik.


Editorial "MOS dan Nilai Bangsa" ditulis redaktur SindoNews saat isu MOS, dalam praktiknya terdapat perpeloncoan yang mengakibatkan siswa baru ada yang sakit bahkan meninggal dunia. Pandangan redaksi bahwa MOS yang diisi dengan kekerasan, kemarahan, dan kekonyolan mencoreng dan menghapus nilai-nilai bangsa, yakni "gotong royong, kegigihan, kerendahan hati, dan kesabaran". Opini dan kritik redaksi kepada pemerintah melalui Kemendikbud bahwa MOS yang diisi dengan kekerasan, kemarahan, dan kekonyolan sebaiknya dihapus saja.

Dalam editorial tersebut, redaksi menempatkan posisi sebagai siswa baru yang mengikuti MOS sehingga keberpihakan kepada siswa baru bukan kepada pemerintah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).


Demikianlah artikel tentang  Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang  membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca artikel ini. Dan  saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang  tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati. 

Jangan lupa tinggalkan komentar - komentar yang positif serta saran & kritikan agar membangun blog ini lebih baik kedepannya. Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima  kasih yang sebesar-besarnya.

0 Response to "Cara Mencari Ide Pokok dan Analisis Teks Editorial Beserta Contohnya"

Post a Comment