Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar

Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar


Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar
Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar

Seminar


Pada artikel ini, kita akan mempelajari salah satu jenis diskusi terbuka, yakni seminar. Kata seminar berasal dari bahasa Latin seminarum ‘tanah tempat menanam benih’ yang dimaksud menanam benih secara loso adalah memberikan ilmu kepada banyak orang secara lengkap. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian seminar adalah pembicaraan resmi bersifat ilmiah untuk membahas permasalahan tertentu dari sudut pandang keilmuan. Pembicara seminar terdiri dari beberapa orang yang mempunyai keahlian yang sama.

Biasanya seminar dilakukan untuk membahas satu topik tertentu yang sedang marak dibincangkan orang atau saat hari-hari khusus yang sedang diperingati saat itu. Oleh karena itu, dalam seminar ada ahli tentang topik yang dibahas. Ahli yang diminta untuk penyaji makalah bisa berprofesi sebagai guru besar, profesor, atau motivator yang ahli di bidang ilmu tentang topik yang diseminarkan. Pemilihan ahli dan materi yang akan disajikan saat seminar tergantung pada skalanya: regional, nasional, atau internasional, tema seminar, sasaran seminar, dan unsur-unsur seminar lainnya.

Para personalia seminar, yaitu penyaji (lebih dari satu orang yang memiliki keahlian yang sama), pembahas utama (key speaker), tim perumus, moderator, notulis, pembawa acara, dan peserta seminar (partisipan). Partisipan yang hadir tentunya memiliki kepentingan terhadap permasalahan atau topik. Untuk lebih memantapkan pemahaman tentang konsep seminar di bawah ini terdapat potongan proposal seminar dan penjelasannya.



1 Judul Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan: "Pengembangan Pendidik dalam Implementasi Evaluasi Pendidikan."
2 Tema Pengembangan Pendidik dalam Implementasi Evaluasi Pendidikan dalam Konteks Tuntutan Kompetensi dan Kinerja Profesional Berkelanjutan.
3 Latar Belakang Pada saat ini sedang disosialisasikan kurikulum dari sentralitis ke desentralisasi yang mengarah pada pelaksanaan di sekolah. Prof. Dr. Mohamad Nuh dalam kegiatan sosialisasi Kurikulum 2013 menyatakan Kurikulum 2013 sebagai hasil kegiatan perenungan dan evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya.
4 Tujuan
  1. Mengomunikasikan dan memfasilitasi informasi antara peserta seminar dengan narasumber yang kompeten berkaitan bidang kajian penelitian dan evaluasi pendidikan.
  2. Meningkatkan kerja sama antara para pendidik/ peneliti bidang monitoring dan evaluasi pendidikan, pemerhati bidang kebijakan pendidikan, teknologi, dan aplikasinya dalam bidang penelitian autentik.
  3. Mengetahui perkembangan bidang penelitian evaluasi pendidikan dalam konteks kurikulum 2013.
5 Peserta Pelaku pendidikan dan pimpinan suatu unit satuan pendidikan berbagai bidang baik sebagai ilmuwan penelitian dan evaluasi pendidikan, pendidik (guru dan dosen), praktisi pendidikan yang terkait bidang kurikulum, proses, dan hasil pembelajaran, evaluasi, monitoring, supervisi pembelajaran dan penelitian PTK berbagai ragam bidang studi.
6 Sesi Seminar nasional ini terdiri atas sesi pleno dari pembicara utama, sesi presentasi oral secara paralel sesuai topik seminar.
7 Narasumber
  1. Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd (BAN PT), keynote speaker.
  2. Prof. Dr. Agung Marhaemi, M.Pd. (Bali)
  3. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. (Semarang)
  4. Prof. YL. Sukestiyarno, Ph.D. (Semarang)
8 Pelaksanaan Hari, tanggal : Sabtu 13 Juli 2013.
Pukul : 07.30 s.d selesai.
Tempat : Gedung Auditorium Unnes G-11 Lantai 1, Program PPs Unnes, Kampus Bendan Ngisor, Sampangan, Semarang.

Dari judul Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan: “Pengembangan Pendidik dalam Implementasi Evaluasi Pendidikan.” jelaslah seminar tersebut berskala nasional dan berbicara tentang ilmiah dari sudut pandang ilmu pendidikan. Temanya masih hangat berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum 2013, dapat dilihat dari tanggal pelaksanaan (13 Juli 2013), latar belakang (Pada ssaat ini sedang disosialisasikan kurikulum dari sentralitis ke desentralisasi yang mengarah pada pelaksanaan di sekolah. Prof. Dr. Mohamad Nuh dalam kegiatan sosialisasi Kurikulum 2013 menyatakan Kurikulum 2013 sebagai hasil kegiatan perenungan dan evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya. …), dan tujuan seminar (Mengetahui perkembangan bidang penelitian evaluasi pendidikan dalam konteks kurikulum 2013).

Pembicara atau narasumber lebih dari satu profesor yang ahli di bidang pendidikan dan pembicara tingkat nasional. Dapat dilihat pada baris narasumber: Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd (BAN PT) keynote speaker. Prof. Dr. Agung Marhaemi, M.Pd. (Bali), Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. (Semarang), Prof. YL. Sukestiyarno, Ph.D. (Semarang).

Peserta seminar (partisipan) tentunya yang berkepentingan adalah orang-orang yang berkecimpung dengan dunia pendidikan seperti pelaku pendidikan dan pimpinan suatu unit satuan pendidikan berbagai bidang baik sebagai ilmuwan penelitian dan evaluasi pendidikan, pendidik (guru dan dosen), praktisi pendidikan yang terkait bidang kurikulum, proses, dan hasil pembelajaran, evaluasi, monitoring, supervisi pembelajaran dan penelitian PTK berbagai ragam bidang studi.

A. URUTAN KEGIATAN PELAKSANAAN SEMINAR

Pelaksanaan seminar mempunyai aturan yang sama seperti kegiatan diskusi pada umumnya. Orang-orang yang berperan dalam seminar adalah para narasumber atau

penyaji/pemakalah/pemrasaran, pembawa acara (MC), moderator (orang memimpin seminar), notulis, dan tim perumus (jika skala besar dan bahasan masalah terhadap ilmu tertentu lebih mendalam). Urutan kegiatan pelaksanaan seminar secara garis besar sebagai berikut.

1. Menyampaikan Susunan Seminar

Pembawa acara menyampaikan susunan acara seminar dari awal sampai selesai. Pembawa acara menginformasikan urutan seminar: terdiri berapa sesi, siapa moderator, dan penyaji serta tema apa yang akan disampaikan.


“Seminar Nasional: Kesehatan Reproduksi Remaja, Problem, dan Solusinya. Pada hari Senin 22 Juni 2009 di Aula Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember ini, akan dilakukan sebanyak dua sesi. Sesi pertama bertemakan “Problematika Kesehatan Reproduksi Remaja (Kespro)”. Leli Nurohmah bertindak sebagai moderator dan para penyaji, yaitu 

  1. AD Iriani (Kespro Remaja Temuan Rahima), 
  2. Tohari (Realitas Kespro Remaja studi),
  3. dr. Ancah Caisarina NM (Kespro Persfektif Media).
Sesi kedua membahas tema “Solusi atas Kespro Remaja” dimoderatori oleh Dinah Muhidin. Para penyaji, yaitu (1) Linda Eriyanti dari Fatayat Jember (Langkah-langkah yang dilakukan Fatayat atas problem Kespro), (2) Ni Ketut Ardani dari Dinas Kesehatan (Dinkes) (Program Dinkes Kabupaten Jember terkait kespro remaja), (3) Mukhatib MD dari PKBI Yogyakarta (Program PKBI terkait kespro remaja), dan (4) Ust, Imam Nakha’I dari PP Sala yah Sya iyah, Situbondo (Pandangan Islam terhadap isu Kespro)…
Kepada Ketua pelaksana seminar dipersilakan membuka secara resmi seminar dan menyampaikan pandangan umum. Kami persilahkan.”

b. Awal Seminar

Ketua pelaksana membuka secara resmi kegiatan seminar lalu menyampaikan pandangan umum dan masalah yang akan dibahas dalam seminar. Misalnya Seminar Nasional: “Kesehatan Reproduksi Remaja, Problem, dan Solusinya.” Paling tidak ketua pelaksana menyampaikan pandangan tentang kesehatan reproduksi remaja dan mengapa tema tersebut perlu diseminarkan.

c. Saat Pelaksanaan Seminar

  1. Moderator yang dibantu notulis memperkenalkan penyaji dan mempersilakan penyaji untuk mempresentasikan makalahnya.
  2. Setelah pembacaan makalah, moderator mempersilakan peserta memberikan pertanyaan atau tanggapan. Moderator mengatur sirkulasi pembicaraan sampai kegiatan seminar berakhir
  3. Moderator menyampaikan simpulan hasil seminar berdasarkan catatan yang disusun notulis.
  4. Dilanjutkan dengan penyaji kedua sampai dengan selesai lalu sesi selanjutnya sampai akhir seminar.

d. Akhir Seminar


Pembawa acara mempersilakan ketua pelaksana untuk menutup seminar dan menyampaikan beberapa pesan yang berhubungan dengan hasil seminar.



(Seminar Nasional pada contoh di atas berdasarkan sumber: rahima.or.id, AD Riana)


B. MENGAJUKAN PERTANYAAN PADA SAAT SEMINAR

Dalam seminar akan diadakan sesi tanya jawab. Penyaji yang baik tentunya sudah mempersiapkan diri agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar. Sebaliknya, peserta juga siap membuat pertanyaan dari hasil menyimak isi makalah yang sudah dipresentasikan penyaji.

a. Syarat - syarat Pertanyaan oleh Peserta Seminar
  1. Pertanyaan yang diajukan harus jelas, tidak ngalor-ngidul (berbelit-belit), langsung kepada intinya (tepat sasaran) dan berhubungan dengan materi yang disampaikan. Sebaiknya peserta yang mengajukan pertanyaan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
  2. Pertanyaan seharusnya dituturkan dengan sopan dan dihindari pertanyaan yang sifatnya perintah atau permintaan.
  3. Pertanyaan yang disampaikan diusahakan tidak ditafsirkan sebagai bentuk bantahan.
b. Syarat-Syarat untuk Menjawab Pertanyaan oleh Penyaji

Penyaji haruslah memperhatikan perihal berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta seminar.
  1. Jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan dan jangan komentar terlalu panjang.
  2. Jawaban haruslah objektif dan didukung oleh data berupa fakta yang sudah mutlak kebenarannya.
  3. Sebaiknya penyaji menghindari prasangka buruk dan emosi saat menjawab pertanyaan.
  4. Penyaji haruslah sportif jika tidak bisa menjawab pertanyaan peserta dan katakanlah belum dapat menjawab pertanyaan yang saudara sampaikan.
  5. Usahakanlah jawaban dari penyaji membuat peserta yang bertanya puas sepuas-puasnya.
c. Cara menanggapi Pertanyaan dalam Seminar

Selain memberikan pertanyaan, peserta seminar dapat memberikan tanggapan terhadap isi makalah yang disampaikan penyaji berupa penolakan dan persetujuan atau dukungan atas pendapat penyaji atau peserta seminar lainnya yang telah memberikan tanggapan sebelumnya.

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menolak pendapat dalam seminar sebagai berikut:
    • Menolak atau menyanggah pendapat dengan menggunakan bahasa yang baik serta dilandasi argumentasi yang masuk akal (logis).
    • Penolakan bukan kepada orangnya, melainkan terhadap pendapat yang dikemukakan penyaji atau peserta lainnya.
    • Tidak mencemooh, mengejek, menghina, atau menyinggung perasaan orang yang ditolak pendapatnya.
    • Buang rasa sentimen, jengkel, tidak senang kepada orang yang mengemukakan pendapat.
    • Etika penolakan pendapat harus melalui moderator.
    • Frasa yang digunakan untuk menolak pendapat misalnya kurang sesuai, kurang sependapat, belum sesuai dengan pokok masalah, perlu ditinjau kembali.
Contoh : 
  • Saya kurang sependapat dengan pernyataan saudara penyaji karena seorang manajer tidak menerima kebijakan perusahaan atau direksi begitu saja, tetapi harus mempertimbangkan efek secara menyeluruh dari kebijakan tersebut dan seorang manajer berhak untuk menolak.
  • Pendapat penyaji perlu ditinjau kembali karena segala kegiatan harus mempunyai rencana yang matang, konsep yang jelas, dan standardisasi yang baik. Janganlah menemukan konsep dan standardisasi yang baik sambil kegiatan berjalan.
  • Saya kurang sesuai dengan pendapat penyaji karena penilaian dilihat dari berbagai aspek bukan satu aspek saja.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menyetujui pendapat dalam seminar sebagai berikut:
    • Persetujuan harus menggunakan bahasa yang benar.
    • Persetujuan juga perlu didukung dengan bukti dan keterangan yang logis dan jelas.
    • Persetujuan diberikan secara objektif yang disertai fakta yang konkret.
    • Persetujuan dilengkapi komentar yang tidak berlebihan pula.

Contoh :


  • Saya sependapat dengan pernyataan yang saudara penyaji sampaikan bahwa motivasi selain datang dari diri sendiri juga dari orang lain berupa pemberian kata-kata motivasi , pujian, dan penghargaan.
  • Saya sangat setuju dengan pendapat penyaji karena pelecehan bukan hanya sik saja, melainkan juga verbal.
  • Konsep mem-bully yang saudara penyaji katakan memang sudah tepat. Saya sependapat dengan saudara penyaji bahwa perpeloncoan dalam kegiatan MOS sebaiknya dihapuskan karena praktik mem-bully dalam perpeloncoan kerap terjadi.

Demikianlah artikel tentang   Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar  yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang  membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca artikel ini. Dan  saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang  tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati. 

Jangan lupa tinggalkan komentar - komentar yang positif serta saran & kritikan agar membangun blog ini lebih baik kedepannya. Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima  kasih yang sebesar-besarnya.

0 Response to "Pengertian & Tata Cara Seminar yang Benar"

Post a Comment