Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah Perbankan di Indonesia |
Sejarah Perbankan di Indonesia
Sebelumnya bank-bank di wilayah Nusantara (Hindia Belanda) didirikan oleh orang-orang Belanda untuk kepentingan perekonomian mereka. Selanjutnya, di samping bank-bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, berdiri pula bank-bank swasta yang dimodali oleh orang-orang Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina, yang kenyataannya masih tetap hanya mendirikan fasilitas di antara golongan mereka sendiri. Keuntungan dari operasi banknya lebih banyak dibawa untuk kepentingan negara asal.
Pada saat itu posisi bangsa Indonesia dalam dunia usaha masih sangat terbelakang. Mereka hanya terdiri atas petani kecil, buruh, produsen, dan pengusaha kecil. Bank-bank milik asing tidak mau memberikan pinjaman kepada bangsa Indonesia karena beranggapan pemberian kredit kecil tidak membawa keuntungan, bahkan mengandung resiko besar. Sadar akan keadaan masyarakat dalam perekonomianyang terjepit, maka beberapa anggota masyarakat yang terdidik, kemudian berupaya mencari jalan keluar. Ada yang mendirikan koperasi, studi klub, lumbung desa, bank desa, dan bank perkreditan rakyat. Beberapa tujuan umum dari didirikannya bank oleh bangsa Indonesia saat itu sebagai berikut :
- Mendidik masyarakat Indonesia untuk menabung agar dapat membangun perumahan sendiri.
- Membantu para pengusaha untuk permodalan dengan memberikan kredit kecil.
- Membangun kekuatan ekonomi masyarakat dengan menyatukan modal dan menyalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
- De Javasche NV
- De Post Poar Bank
- De Algemenevolks Crediet Bank
- Nederland Handles Maatscappi (NHM)
- Nationale Handles Bank (NHB)
- De Escompto Bank NV
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang - orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
- Bank Nasional Indonesia
- Bank Abuan Saudagar
- NV Bank Boemi
- The Chartered Bank of India
- The Yokohama Species Bank
- The Matsui Bank
- The Bank of China
- Batavia Bank
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
- Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI ‟46.
- Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dar De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
- Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
- Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
- Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
- Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
- NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
- Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
- Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari‟ah, dan juga BPR Syari‟ah (BPRS). Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.
Demikianlah artikel tentang Sejarah Perbankan di Indonesia yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca artikel ini. Dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Jangan lupa tinggalkan komentar - komentar yang positif serta saran & kritikan agar membangun blog ini lebih baik kedepannya. Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
0 Response to "Sejarah Perbankan di Indonesia"
Post a Comment