Pengertian & Jenis Proposal Serta Cara Pembuatan Proposal yang Benar
![]() |
Pengertian & Jenis Proposal Serta Cara Pembuatan Proposal yang Benar |
PROPOSAL
A. Pengertian Proposal
Proposal adalah sebagai sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip.
B. Jenis Proposal
Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
- Proposal Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk kerjasama antar perusahaan.
- Proposal Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek pembangunan.
- Proposal Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan kegiatan penelitan.
- Proposal Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.
Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
- Proposal bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
- Proposal bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
- Proposal semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak selengkap jenis proposal formal.
C. Proposal Kegiatan
1. Tujuan Proposal
Adapun tujuan penyusunan proposal adalah sebagai berikut.
a. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
b. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
2. Struktur Proposal Kegiatan
a. Halaman Judul
b. Latar Belakang
c. Tujuan Kegiatan
d. Nama dan Tema Kegiatan
e. Bentuk Kegiatan
f. Peserta
g. Penyelenggara
h. Jadwal dan Lokasi Kegiatan
i. Susunan Acara
j. Susunan Panitia
k. Rencana Anggaran
l. Penutup
Penjelasan Susunan Propasal
a. Halaman Judul
Berisi nama/judul kegiatan, lokasi dan waktu penyelenggaraan kegiatan, dan penyelenggara yang berinisiatif merencanakan kegiatan
b. Latar Belakang
Berisi alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan. Latar belakang biasanya berisi 3 bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat/maksud umum ke kalimat/maksud khusus
c. Tujuan Kegiatan
Berisi alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan. Tujuan dapat terdiri dari minimal 1 tujuan atau lebih yang berurutan dari tujuan yang paling penting hingga tujuan yang kurang penting
d. Nama dan Tema Kegiatan
Berisi nama/judul kegiatan dan tema yang diangkat dalam kegiatan
e. Bentuk Kegiatan
Berisi tentang format/bentuk sajian kegiatan
Contoh : dengan tema “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”, bentuk kegiatannya seperti :
• Lomba Lingkungan Sehat
• Lomba Membuat Taman Toga
• Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
• Penyemprotan Nyamuk Demam Berdarah
f. Peserta
Berisi keterangan tentang “siapa” yang akan ikut dalam kegiatan. Orang yang menjadi peserta sesuai dengan segmen/jenis kegiatan yang direncanakan
g. Penyelenggara
Berisi keterangan siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan. Biasanya penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu. Pada bagian penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi
h. Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Berisi keterangan “kapan dan dimana” kegiatan akan dilaksanakan
i. Susunan Acara
Berisi uraian susunan acara/pelaksanaan kegiatan dari saat mulai sampai selesai. Bisa ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (No, Waktu, Acara, Pelaksana,dll.) Pada sebuah kegiatan yang menggunakan pembicara, sebelum penyusunan acara perlu dilakukan konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi tiap sesi pembicaraan
j. Susunan Panitia
Berisi susunan kepanitiaan yang telah terbentuk. Susunan panitia ini ditampilkan agar pihak yang membaca dapat memiliki data yang jelas dengan siapa pihaknya akan bekerjasama.
k. Rencana Anggaran
Berisi rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan. Disusun secara sederhana tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan
l. Penutup
Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk mendukung kegiatan. Ditandatangani oleh Ketua Pelaksana / Ketua Panitia dan mengetahui Penanggungjawab kegiatan
3. Contoh Proposal Kegiatan
D. Proposal Penelitian
1. Struktur Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS.
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi, Sampel, dan Sampling
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
DAFTAR PUSTAKA
2. Penjelasan Singkat Elemen dalam Proposal Penelitian Kuantitatif
a. Halaman Judul
Judul penelitian hendaknya ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen yangseyogyanya ada dalam judul adalah nama variabel, hubungan antar variabel, metode penelitian, lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya penulisan judul disesuaikan dengan selera penulis/pembimbing.
b. Halaman Pengesahan
Halaman ini bersisi persetujuan komisi pembimbing tentang proposal penelitian yangdiajukan oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam bentuk tanda tangan dari komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua orang untuk skripsi/tesis dan tiga orang untuk disertasi.
c. Daftar Isi
Daftar isi ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan proposal diatas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor halaman.
d. Latar Belakang Masalah
Bagian ini pada dasarnya berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitiandengan topik sebagaimana tercermin dalam judul. Untuk itu perlu dikemukakan beberapa halsebagai berikut: Apa pentingnya masalah tersebut diteliti? Sudah adakah penelitian serupa yangdilaksanakan? Apabila sudah, apa perbedaan penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian yang telah ada?
e. Identifikasi Masalah
Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai persoalan yangterkait terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh karena itu, dalam bagian ini diidentifikasikan berbagai persoalan/masalah tersebut. Biasanya identifikasi masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan ditulis dalam bentuk paragraf. Jumlah masalah yang diidentifikasi dalam bagian ini dapat berkisar antara 5 hingga 10 buah.
f. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis maupunfinansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka berbagai persoalan yang telah teridentifikasitidak mungkin dapat ditangani oleh peneliti sekaligus. Oleh karena itu, dalam bagian ini peneliti membatasi lingkup penelitian yang akan digarap. Pembatasan tersebut menyangkut penentuan jenis dan jumlah variabel bebas dan variabel terikat serta hubungan antara keduanya.
g. Rumusan Masalah
Atas dasar pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah penelitiannyasecara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif yang menguji hipotesis padaumumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya ya/tidak. Pertanyaantersebut hendaknya bersifat jelas, operasional, dan terukur
h. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang dikaji. Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan masalah. Namun demikianrumusan lain dapat digunakan sepanjang relevan dengan masalahnya. Hendaknya dihindarirumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.
i. Manfaat Penelitian
Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila penelitian telahterlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis maupun manfaat teoretis. Uraian tentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik, yang terkait langsung dengan topik penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian tentang manfaat yang terlalu umum.
j. Kajian Teori
Bagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah/variabel yang akan dikaji.Apabila suatu penelitian melibatkan dua variabel , maka dalam bagian ini perlu diuraiakan teoritentang masing-masing variabel itu. Proses yang perlu dilalui untuk melakukan kajian teoretissetiap variabel adalah sebagai berikut: memilih beberapa sumber teori yang relevan, mendeskripsikan masing-masing teori, melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori,melakukan komparasi antar teori berdasarkan hasil analisis kritis tersebut, dan membuat sintesis.Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya berupa kompilasi pendapat orang lain.
k. Kerangka Berpikir
Apabila dalam Bagian Kajian Teori peneliti hanya mendeskripsikan teori untuk masing-masing variabel, maka dalam Bagian Kerangka Berpikir peneliti mencoba membuat kaitanantarvariabel. Kerangka berpikir pada dasarnya berupa uraian yang rasional tentang hubunganantarvariabel tersebut berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan dalam kajian teori.Dengan kekuatan analisis dan style-nya sendiri peneliti membuat kaitan antara variabel bebasdan variabel terikat. Untuk memperkuat uraiannya itu peneliti dapat mengutip hasil penelitianorang lain yang relevan. Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis.
l. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban teoretis atas masalah yang diajukan. Olehkarena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis diajukan berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis tergantung padaketajaman kerangka berpikirnya, dan ketajaman kerangka berpikir sebagian ditentukan oleh kedalaman kajian teorinya
m. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam bagian ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Ketika menjelaskan tempat penelitian, peneliti belum menyinggung subjek penelitian. Yang dijelaskan hanya tempatnya.Sementara itu, waktu penelitian mengacu pada rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan
n. Metode Penelitian
Dalam bagian ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan (misalnya, metode eksperimen) sesuai dengan masalahnya. Yang perlu dijelaskan adalah konsep motode yangdigunakan itu, rancangan, dan variabelnya. Dalam kaitannya dengan variabel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jenis variabel, definisi operasional variabel, dan hubungan antar variabel.
o. Populasi, Sampel, dan Sampling
Ketika menjelaskan populasi penelitian seyogyanya peneliti menjelaskan karakteristik populasi tersebut berikut alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan sampel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jumlah sampel, alasan pengambilan anggota sampelsejumlah itu, dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Apabila perlu, peneliti dapatmenjelaskan prosedur pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa sampel yang diambil dari populasi benar-benar representatif.
p. Teknik Pengambilan Data
Sebelum menjelaskan teknik pengambilan data, seyogyanya peneliti menjelaskan jenisdata dan ukuran-ukuran yang digunakan. Selanjutnya, penjelasan tentang teknik/instrumen pengambilan data hendaknya bersifat rinci/spesifik. Misalnya, apabila teknik pengambilan data berupa tes, maka perlu dijelaskan nama tes, jenis tes, cakupan tes, jumlah butir tes, dan bobotmasing-masing butir tes. Ada baiknya apabila peneliti juga menjelaskan rancangan pengujianvaliditas dan reliabilitas instrumen meskipun hanya sekilas.
q. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ditentukan berdasarkan masalah dan metode penelitiannya. Apabila rumusan masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis yang berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa masing-masingteknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh karena itu, peneliti perlu menjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis data, seperti homogenitas varians populasi (sebelum peneliti membandingkan dua kelompok atau lebih).
r. Hipotesis Statistik
Dalam bagian ini dikemukakan hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang siap diuji di lapangan, yang berisi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1). Bentuknya disesuaikan dengan rumusan masalahnya.
s. Daftar Pustaka
Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian danyang disebut langsung dalam tubuh proposal. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu ditulis.Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan aturan yang ada
0 Response to "Pengertian & Jenis Proposal Serta Cara Pembuatan Proposal yang Benar"
Post a Comment