Pengertian dan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pengertian dan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah |
Karya Ilmiah
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
B. Ciri - Ciri Karya Ilmiah
Adapun ciri karya ilmiah yang membedakan dengan karya nonilmiah, yaitu:
- Objektif : memberikan penilaian secara objektif.
- Faktual : ditulis berdasarkan fakta.
- Sistematis : memiliki sistematika tertentu yang tidak boleh dilanggar, harus ditaati.
- Bermetode : disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu.
- Cermat dan jujur : masalah yang ditulis harus sesuai dengan kebenarannya.
- Aktual : tema yang diangkat haruslah membahas yang terbaru atau memiliki sifat kekinian.
C. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1. Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/gra k, dan abstrak.
2. Bagian Tengah Terdiri dari:
- Pendahuluan: latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
- Pembahasan: isi.
- Penutup: simpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
D. Penulisan Daftar Pustaka
Aturan penulisan daftar pustaka, antara lain:
- Tidak boleh diberi penomoran baik dengan angka maupun huruf.
- Disusun berdasarkan alfabet A-Z setelah aturan di bawah ini.
- Susunan per pustaka dengan ketentuan: penulis buku (jika lebih dari dua kata dibalik, gunakan kata terakhir), tahun penerbitan buku, judul buku (dicetak miring). Kota tempat terbit: nama penerbit.
Contoh :
Daftar Pustaka
Arridwan, Yuma. 2008. Menjadi Pelajar. Yogyakarta: Media Perkasa.
Astri, Herbina. 2008. Pesona Grafika. Surabaya: Surya Pustaka.
Mulyono, Iyo. 2011. Cerdas Bahasa Cerdas Komunikasi Bahasa Indonesia Baku dan Problematiknya. Bandung: Yrama Widya.
Waluyo, Herman J. 2006. Apresiasi Puisi Jakarta: PT Gramedia.
E. Kutipan
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang (narasumber) baik yang terdapat dalam buku, artikel maupun media lainnya.
Cara-cara mengutip, antara lain:
1. Mengutip Langsung
- Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris.
Jika kita langsung membaca bukunya dan mengutip pendapat pengarangnya, kutipan tersebut diapit dua tanda petik dan bagian akhir ditulis nama belakang pengarang, tahun buku diterbitkan, dan halaman.
Misalnya:
… Banyak faktor yang memengaruhi dalam proses pembelajaran salah satunya adalah faktor guru. Wina Sanjaya mengatakan ”Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manage of learning)”. Menurut dia efekti tas proses pembelajaran terletak di pundak guru (Sanjaya, 2006:52).
- Kutipan dengan mengutip pendapat pengarang, tetapi tidak langsung membaca buku pengarang aslinya.
Caranya sebagai berikut:
- Disebutkan terlebih dahulu pendapatnya yang dikutip.
- Buku yang dibaca ditulis (dalam pengarang, tahun: halaman).
- Lalu tulislah pendapat tokoh yang kita kutip.
Misalnya:
Kita mengutip pendapatnya Dunkin yang dikutip oleh Sanjaya dan kita mengutip kembali tanpa membaca buku Dunkin, tetapi membaca bukunya Sanjaya.
Menurut Dunkin (dalam Sanjaya, 2006:53) ada sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu teacher formative experience, teacher training experience, dan teacher properties.
- Kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
- Kutipan dipisahkan dari karangan aslinya dengan jarak dua spasi (karangan asli berjarak 1,5 spasi).
- Kutipan menjorok 5 sampai 7 ketuk dan jaraknya satu spasi.
- Pada akhir kutipan diberi sumber kutipan (nama belakang pengarang, tahun: halaman).
2. Mengutip Tidak Langsung
Pengertian mengutip tidak langsung adalah mengutip pendapat ahli dengan mengambil intisarinya saja kemudian diolah dengan gaya bahasa kita sendiri.
Penulisannya sebagai berikut ini:
- Kutipan dileburkan ke dalam teks.
- Tidak menggunakan tanda kutip untuk mengapitnya.
- Jarak antarbarisnya 1,5 spasi seperti teks lainnya,
- Diakhiri dengan nama belakang pengarang, tahun buku diterbitkan: halaman, dalam tanda kurung.
Misalnya:
Meski merupakan suatu yang kontroversial, lebih-lebih dari segi agama, sihir, atau tenung, bahkan sangat dipercaya oleh sebagian orang. Dalam masyarakat Jawa, sihir seperti dikatakan Geerzt, sihir dijumpai dalam praktik pengobatan oleh orang yang ahli di bidangnya, seperti dukun (Geerzt, 1983:144).
Demikianlah artikel tentang Pengertian dan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca artikel ini. Dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Jangan lupa tinggalkan komentar - komentar yang positif serta saran & kritikan agar membangun blog ini lebih baik kedepannya. Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
0 Response to "Pengertian dan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah"
Post a Comment