Makalah Kerajaan Majapahit Terlengkap & Terbaru ( Free Download Document )

Makalah Kerajaan Majapahit Terlengkap & Terbaru

Makalah Kerajaan Majapahit Terlengkap & Terbaru ( Free Download Document )
Makalah Kerajaan Majapahit Terlengkap & Terbaru ( Free Download Document )




MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“ KERAJAAN MAJAPAHIT”


Disusun Oleh :

Harvey Pratama Putra (22)


Kelas :

XI RPL 3




SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI 
INFORMASI (SMK TI)

BALI GLOBAL DENPASAR

2018 / 2019



KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul makalah yang penulis ajukan adalah “KERAJAAN MAJAPAHIT

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah  ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mendatang.



Denpasar, Juli 2018


      Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...........................................................................................                i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang............................................................................                                 1
    1.2  Rumusan masalah.......................................................................                                 1
    1.3   Tujuan.........................................................................................                   1  

 BAB II PEMBAHASAN

    2.1  Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit...............................                             2        
    2.2  Letak Kerajaan Majapahit......................................................                          4
    2.3  Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit….........                             6
    2.4  Kebudayaan Kerajaan Majapahit…......................................                           7
    2.5  Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit….......................                           9
    2.6  Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit…..................................                           10
    2.7  Runtuhnya Kerajaan Majapahit................................................                       12

 BAB III PENUTUP

    3.1  Kesimpulan..................................................................................                   13
    3.2  Saran...........................................................................................                    13

DAFTAR PUSAKA





BAB I
PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden Wijaya, tepatnya di daerah Trowulan yang sekarang menjadi Mojokerto. Berdirinya Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singosari yanng runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila (Saludung), hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

    1.2  Rumusan Masalah

1.2.1  Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit ?
1.2.2  Dimana Letak Kerajaan Majapahit ?
1.2.3  Bagaimana Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit ?
1.2.4  Bagaimana Kebudayaan Kerajaan Majapahit ?
1.2.5  Bagaimana Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit ?
1.2.6  Kapan Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit ?
1.2.7  Apa Penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit ?

    1.3  Tujuan

1.3.1  Untuk mengetahui dimana letak Kerajaan Majapahit.
1.3.2  Untuk mengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Majapahit.
1.3.3  Untuk mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit.
1.3.4  Untuk mengetahui aspek kehidupan dalam berbagai bidang dalam Kerajaan Majapahit.
1.3.5  Untuk mengetahui masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
1.3.6  Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.

 Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Kertarajasa. Berlokasi semula di Candi Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional Republik Indonesia. Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut Uperi. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.

Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.

            Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

            Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia,Oodrico da Pordenone  mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi Bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

2.2  Letak Kerajaan Majapahit

Secara geografis letak Kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu, dengan pusat di hutan Tarik di Desa Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.




2.3  Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit

a.      Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit

Pola tata masyarakat majapahit dibedakan atas lapisan lapisan masyarakat yang perbedaannya lebih bersifat statis. Walaupun di Majapahit terdapat empat kasta seperti diindia, yang lebih dikenal dengan catur warna, tetapi hanya bersifat teoritis dalam literatur istana.

·         Pola ini dibedakan menjadi empat golongan masyarakat, yaitu  brahmana, ksatria, waisya dan sudra.
·         Brahmana (kaum pendeta) mempunyai kewajiban menjalankan enam dharma, yaitu mengajar, belajar, melakukan persajian untuk diri sendiri dan oranglain.
·         Dari aspek kedudukan kaum wanita dalam kerajaan majapahit, mereka mempunyai status yang lebih rendah dari para lelaki.

b.       Kehidupan Budaya Kerajaan Majapahit

Bukti-bukti perkembangan kebudayaan di kerajaan Majapahit dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan seperti candi antara lain, candi panataran (blitar), candi tegalwangi dan surawana (pare, kediri), dan candi sawentar (blitar). Bidang sastra antara lain, kitab negarakertagama, kitab arjunawiwaha, dan kitab kunjarakarna.

c.       Kehidupan Politik kerajaan majapahit

Raja kertanegara wafat pada tahun 1291 M, ketika keraton singasari saat itu secara mendadak oleh jayakatwang (keturunan raja kediri). Dalam serangan itu raden wijaya, menantu kertanegara, berhasil meloloskan diri dan lari ke madura untuk meminta perlindungan dari bupati arya wiraraja. Atas bantuan dari arya wiraraja, raden wijaya diterima dan diampuni oleh jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di tarik.

2.4  Kebudayaan Kerajaan Majapahit

Nagarakertagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk kawasan ibukota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas.

Perkembangan budaya di Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan berikut;

·         Candi
Candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Tegalwangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Sawentar (Blitar), Candi Sumberjati (Blitar), Candi Tikus (Trowulan), dan bangunan-bangunan purba lainnya, terutama yang terdapat di daerah Trowulan.

·         Sastra
Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi,
o   Sastra zaman Majapahit awal, hasil sastra pada zaman ini adalah: Kitab Negarakartagama karangan Mpu Prapanca (1365 M), Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui pengarangnya.
o   Sastra zaman Majapahit akhir, hasil sastra pada zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain:
1.      Kitab Pararaton, menceritakan riwayat raja-raja Singhasari dan Majapahit
2.      Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat
3.      Kitab Sorandaka, mencerikatan Pemberontakan Sora
4.      Kitab Ranggalawe, menceritakan pemberontakan Ranggalawe
5.      Panjiwijayakrama, menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja
6.      Kitab Usana Jawa, tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan keraton Majapahit ke Gelgel, dan penumpasan raja raksasa Maya Denawa
7.      Kitab Usana Bali, tentang kekacauan di Pulau bali akibat keganasan Maya Denawa yang akhirnya dibunuh oleh dewa.
 Selain kitab-kitab tersebut, masih ada kitab-kitab sastra lainnya seperti Paman Cangah, Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawasrama, Babhuksah, Tantri Kamandaka, dan Pancatantra

2.5  Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya.

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat dibawah, antara lain :

1.           Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
2.           Rakryan Mantri Pakiran dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan.
3.           Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
4.           Dharmmaupapatti para pejabat keagaamaan

2.6  Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Kerajaan ini telah mencapai puncak kebesarannya dan keemasaannya pada abad XIV, yaitu pada mas pemerintahan raja Hayam Wuruk. Pada masa itu, kekuasaan dan kebesaraan kerajaan majapahit sangat luas. Kerajaan ini memiliki pengaruh di seluruh nusantara, bahkan terhadap negara-negara tetangganya di Asia Tenggara. Pada tahun 1894, belanda menyerang Puri Cekranegara di bali. Raja dibunh, puri dibakar, rakyat dihabisi dan harta emas kekayaan dirampok. Salah satu benda yang dirampok adalah satu naskah kuno dari tahun 1365, yakni kitab negara kertagama karangan Empu Prapanca.

Kitab ini menceritakan kemegahan negri majapahit ketika raja prabu hayam wuruk dan patih gajah mada berkuasa. Kitab ini merupakan intan berkilauan dalam perpustakaan kita karena berasal  dari kerajaan indonesia kuno, ketika matahari kebesaran nusantara bersinar terang. Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk telahmencapi keemasaannya. Dari pemberitaan Pranpanca didalam kakawin Nagarakertagama, kita mengetahui pada zaman Hayam Wuruk daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh kekusasaan majapahit sangat luas.

2.7  Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Kemunduran Majapahit berawal sejak wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364. Hayam Wuruk tidak dapat memperoleh ganti yang secakap Gajah Mada. Jabatan-jabatan yang dipegang Gajah Mada (semasa hidupnya, Gajah Mada memegang begitu banyak jabatan) diberikan kepada tiga orang. Setelah Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389, Majapahit benar-benar mengalami kemunduran.

Masa sesudah Prabu Hayam Wuruk dan Gajah Mada merupakan masa kemunduran Kerajaan Majapahit. Beberapa hal yang menyebabkan kemunduran Majapahit adalah sebagai berikut.

·         Tidak ada tokoh pengganti yang cakap dan berwibawa sesudah wafatnya Hayam Wuruk (1389) dan Gajah Mada (1364).
·         Perang Paregreg (1401-1406) antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana telah melemahkan Majapahit secara keseluruhan.
·         Banyak negeri bawahan Majapahit yang mencoba melepaskan diri.
·         Armada Cina dibawah pimpinan Laksamana Ceng-ho sering membuat kekacauan di wilayah laut Majapahit.
·         Berkembangnya agama Islam di pesisir pantai utara Pulau Jawa telah mengurangi dukungan terhadap Kerajaan Majapahit.
·         Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka.
·         kekuatan Majapahit telah melemah akibat konflik dinasti ini dan mulai bangkitnya kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa.

Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527. Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana.

Menurut prasasti Jiyu dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Kertabhumi dan memindahkan ibu kota ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara Daha dengan Kesultanan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Kertabhumi. Peperangan ini dimenangi Demak pada tahun 1527. Sejumlah besar abdi istana, seniman, pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi ke pulau Bali. Pengungsian ini kemungkinan besar untuk menghindari pembalasan dan hukuman dari Demak akibat selama ini mereka mendukung Ranawijaya melawan Kertabhumi. Dengan jatuhnya Daha yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, kekuatan kerajaan Islam pada awal abad ke-16 akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan bercorak Hidhu terakhir terbesar di Pulau jawa. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 di Hutan Tarik, Mojokerto

Adapun raja-raja yang sempat memerintah di Kerajaan Majapahit antara lain:
1.           Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2.           Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3.           Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4.           Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5.           Wikramawardhana (1389 - 1429)
6.           Suhita (1429 - 1447)
7.           Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8.           Sri Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9.           Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10.       Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11.       Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12.       Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13.       Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)

Beberapa hal yang menyebabkan kemunduran Majapahit adalah sebagai berikut.

·         Tidak ada tokoh pengganti yang cakap dan berwibawa sesudah wafatnya Hayam Wuruk (1389) dan Gajah Mada (1364).
·         Perang Paregreg (1401-1406) antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana telah melemahkan Majapahit secara keseluruhan.
·         Banyak negeri bawahan Majapahit yang mencoba melepaskan diri.
·         Armada Cina dibawah pimpinan Laksamana Ceng-ho sering membuat kekacauan di wilayah laut Majapahit.
·         Berkembangnya agama Islam di pesisir pantai utara Pulau Jawa telah mengurangi dukungan terhadap Kerajaan Majapahit.
·         Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka.
·         kekuatan Majapahit telah melemah akibat konflik dinasti ini dan mulai bangkitnya kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa.

Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527.

3.2  Saran

Dari keberadaanya Kerajaan Majapahit di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua




DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.


Untuk kalian yang ingin mendowload versi doc (document) bisa langsung klik dokumen dibawah ini :


0 Response to "Makalah Kerajaan Majapahit Terlengkap & Terbaru ( Free Download Document )"

Post a Comment