Penjaskes : Senam Lantai

SENAM LANTAI

Materi tentang Senam Lant
Materi tentang Senam Lantai
1.       PENGERTIAN SENAM  LANTAI

adalah salah satu rumpun dari senam. Sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan/bentuk pembelajarannya dilakukan di lantai. Jadi, lantai/matraslah yang merupakan alat yang dipergunakan. Senam lantai disebut juga dengan istilah pembelajaran bebas. Oleh karena tidak mempergunakan benda-benda atau perkakas lain pada saat menjalankannya. Luas lantai yang digunakan sesuai dengan standar kejuaraan adalah 12 x 12 meter persegi dengan tambahan 1 meter disetiap sisinya sebagai pengaman. Selain dilakukan dalam ruangan, senam lantai juga dapat dilakukan di lapangan rumput.

2.      TUJUAN MELAKUKAN SENAM LANTAI

Tujuan melakukan senam lantai selain untuk meningkatkan kemampuan melakukan bentuk-bentuk gerakan senam lantai sendiri juga sebagai pembelajaran pembentukan kemampuan untuk melakukan gerakan senam dengan alat. Selain tujuan tersebut, senam lantai juga mempunyai manfaat secara fisik maupun mental.

3.      MANFAAT SENAM LANTAI

a.       Secara Fisik :
Secara fisik, manfaat senam lantai untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak melalui berbagai pola gerakannya untuk melatih daya tahan otot, kekuatan, kelenturan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan.
b.      Secara Mental :
secara mental, manfaat senam lantai adalah dapat melatih pelaku senam untuk menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak.

4.      GERAKAN DASAR PADA SENAM LANTAI

Sebelum mempelajari gerakan dasar diperlukan pembinaan dan pembentukan fisik yang teratur, hal
ini perlu karena adanya fisik yang sudah terbentuk akan memudahkan dalam mempelajari gerakangarakan dasar.

Beberapa contoh gerakan dasar senam lantai :
1. Guling Depan (Forward Roll)
    Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk  
    melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut.
              a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
              b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak               tangan di    
            atas  matras.
            c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
            d. Sentuhkan bahu ke matras.
            e. Bergulinglah ke depan.
            f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
            g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

2. Guling Belakang (Backward Roll)
    Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut.
            a.Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut
                  tarik  ke dada.
             b.Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap
mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
 c.Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk                             dijatuhkan ke belakang kepala.
 d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
 e. Dorong lengan ke atas.
 f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan. 

3. Gerakan lenting :
            Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai berikut :
            a. Sikap awal.
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus keatas. Sambil membungkukkan bdan, letakkan kedua tangan di matras kira kira satu langkah dari kaki setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki di jaga agar tetap lurus.

b.Pelaksanaan.
Ketika posisi guling depan tercapai, segerahlah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus kedepan sambil di bantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting.

           c.Sikap akhir.
Ketika kedua kaki segera mendatas, badan tetap melinting dan kedua tangan tetap terangkat lurus. Dan akhirnya berdiri tegak.


4.Sikap Kayang

     Caranya adalah sikap berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan  
     kedua  tangan diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak
     tangan menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.

5. Sikap Lilin
    Sikap lilin adalah tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat kedua kaki lurus ke atas
    (rapat) bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan, sedangkan pundak teta   
    menempel pada lantai.


5.       Modifikasi permainan senam lantai
  1. Roll depan berpasangan
  • Pemain : 2-5 pasang. Tedak terbatas
  • Peralatan : Tidak mengunakan peralatan
  • Tempat : Gedung atau tempat bermain
  • Keahlian : Kelenturan dan kelenturan tubuh
  • Permainan : Tujuannyauntuk mengetahui tim yang sampai duluan di finis dengan sukses. Di lakukan secara berpasangan dan orang pertama berdiri dan orang yang kedua berposisi tidur denngan kedua kaki di tekuk, lalu orang pertama memegang mata kaki orang kedua dengan cara membungkuk ban orang kedua pun juga memegang mata kaki orang pertama. Setelah itu dilakukan gulingkan roll depan secara beruritan dan seirama dengan pasangan masing-masing.
  • Sekor : Tim yang sampai duluan menjadi pemenang.
  • Variasi : Gunakan pemindahan dalam bentuk lain.
  1. Roll belakanng berpasanngan
  • Pemain : 2-5 pasang orang. Tedak terbatas
  • Peralatan : Tedak mengunakan peralatan.
  • Tempat : Gedung atau tempat bermain
  • Kahlian : Kelenyukan dan kelenturan tubuh
  • Permainan : Tujuannya untuk mengetahui tim yang sampai dahulu di finis dengan sukses. Masing-masing tim berpasangan. Orang pertama berdiri dan orang kedua tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat keatas. Orang pertama memegang mata kakinya orang kedua, lalu orang pertama menarik sekkuat-kuatnya kaki orang yang kedua tersebut agar mendapat dorangan berguling ke belakang. Kemudian lakuan guling kebekakang sampai funis.
  • Sekor : Tim yanng sampai duluan menjadi pemenang.
  • Variasi :Gunakan pemindahan dalam benuk lain.         




6.      HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN PADA SENAM LANTAI
  • Hendaknya selalu menggunakan matras atau tempat yang aman.
  • Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan aman dari bahaya yang mencelakakan pesenam.
  • Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan menyebabkan benturan.
  • Periksa matras dan keamanan disekitarnya yang mungkin dapat mengganggu pesenam.
  • Sebelum melakukan senam lantai, sebaiknya melakukan pemanasan.
  • Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya selalu memperhatikan kebersihan matras dan menyimpannya ditempat yang aman.

0 Response to "Penjaskes : Senam Lantai"

Post a Comment